Mengonsumsi Yoghurt Kurangi Pikiran Kusut

Mengonsumsi Yoghurt Kurangi Pikiran Kusut

Mengonsumsi Yoghurt Kurangi Pikiran Kusut

Yoghurt memang sudah terkenal baik untuk kesehatan, terlebih lagi karena rasanya yang segar. Tetapi ternyata ada manfaat lain yang bisa Anda dapatkan dari mengonsumsi yoghurt. Yoghurt sudah lama dikenal manfaatnya bagi kesehatan dan baik sebagai menu diet. Para ilmuwan dari Institute for Brain and Cognition di Leiden, Belanda, mengatakan probiotik, mikro organisme hidup yang ada pada yoghurt, dapat mengurangi perasaan depresi.

Para peneliti meminta 40 peserta minum campuran bubuk yang mengandung 2 gram probiotik dengan air hangat atau susu setiap hari selama 4 minggu. Sebagian dari peserta diberi bubuk yang tidak mengandung probiotik tanpa sepengetahuan mereka. Para peserta diberi sejumlah pertanyaan mengenai kemungkinan mereka mengalami depresi sebelum dan sesudah eksperimen. Para peneliti mengamati bahwa mereka yang mendapat probiotik menunjukkan berkurangnya pikiran negatif, terutama mereka yang semula agresif dan berpikiran kusut.

Pikiran yang kusut merupakan pertanda akan munculnya depresi. Penemuan ini sangat penting karena menunjukkan bahwa probiotik dapat membantu mengatasi perasaan negatif yang menjurus ke perasaan sedih. Sudah diketahui sejak lama bahwa probiotik meningkatkan bakteri baik di dalam usus sehingga pencernaan berjalan lancar. Walaupun penemuan ini masih baru, ada studi lain yang menunjukkan hubungan antara perut dan otak. Perut dapat mempengaruhi fungsi otak yang lebih rumit seperti mengambil keputusan. Pikiran stress dapat menyebabkan sakit perut, begitu pula sebaliknya.

Ada komunikasi yang menyebabkan interaksi antara otak dan mikro organisme dalam usus kita. Pada dasarnya jika pencernaan beres, otak berfungsi dengan lancar. Sebaiknya Anda menambah asupan probiotik melalui makanan seperti yoghurt, kefir, keju tua, kimchi, tempe, acar, sauerkraut (acar kubis). Untuk memperoleh manfaat terbesar dari probiotik, kita hendaknya menyantap makanan itu secara teratur. Bila kita hanya makan yoghurt seminggu sekali, faedahnya tidak akan terasa seperti kalau kita memakannya setiap hari.

Yoghurt mudah dibuat sendiri. Pertama-tama kita memerlukan biangnya yang dapat dibeli di toko. Pilihlah yoghurt putih yang tidak mengandung buah, kalau tidak ada yang tanpa rasa, boleh pakai yoghurt vanila. Hangatkan 2 liter susu, campurkan yoghurt dan aduk rata dengan mixer kue atau blender. Diamkan kurang lebih 24 jam di dapur lalu masukkan ke kulkas. Anda dapat memakannya dengan buah atau membuat minuman segar dengan campuran es batu atau membekukannya menjadi es lilin.

Jika Anda memutuskan untuk membeli yoghurt, hendaknya diperhatikan kadaluwarsa dan cara penyimpanan karena probiotik adalah mikro organisme yang hidup. Walau belum ada studi yang menunjukkan bahwa probiotik dapat membahayakan, Dr. Mangieri menganjurkan agar orang yang menderita penyakit serius seperti kanker jangan makan yoghurt.

Cara Memilih Yoghurt yang Baik

Dr. Regina Karim, Health Marketing Director dari Danone, menyarankan untuk memilih yoghurt dengan dua kriteria, yakni:

Masa Kadaluarsa Kurang dari Tiga Bulan

Yoghurt yang baik mengandung bakteri hidup. Bakteri inilah yang akan bekerja mengatasi masalah konstipasi. Lama hidup bakteri baik ini tidak lebih dari tiga bulan. Jadi jika Anda menemui Yoghurt dengan masa kedaluarsa sudah lebih dari tiga bulan, bakteri baik di dalamnya sudah tidak bekerja maksimal, atau bukan bakteri hidup yang dibutuhkan mengatasi masalah pencernaan.

Bukan produk UHT

Produk Ultra-High Temperature (UHT) merupakan produk yang dipanaskan, atau makanan yang melewati proses sterilisasi dengan suhu tinggi dalam jangka waktu tertentu. Produk UHT akan menyebabkan bakteri baik tersebut mati. Padahal, dibutuhkan bakteri hidup untuk mengatasi konstipasi.

Walaupun pekerjaan sehari-hari membuat pikiran kita semakin berantakan dan tidak ada waktu untuk refresh diri, kini Anda hanya tinggal mengonsumsi yoghurt untuk menguranginya. Karena pikiran yang kusut akan mempengaruhi sistem kerja Anda. Tapi hati-hati untuk mengonsumsi yoghurt, ya. Karena saat ini terdapat yoghurt yang tidak standar gizi. Lebih baik membuat yoghurt sendiri seperti yang disampaikan pada artikel. Semoga artikel ini bermanfaat dan dapat dijadikan referensi.***(E-01/Muhammad Rizky Ananda)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *