
Ini Medan Bung, slogan yang sering digunakan rorang Medan ini adalah simbolik bahwa Medan memiliki banyak suku, bahasa dan kebudayaan yang menyebabkan munculnya satu hal tentang Medan, salah satunya adalah Bahasa Medan.
Bahasa Medan yang diadopsi dari beragam kebudayaan di Sumatera Utara ini akhirnya melejit naik menjadi bahasa sehari-hari orang Medan. Tak jarang orang Medan tak suka disebut bahasanya adalah bahasa Batak, ataupun Melayu. Karena Medan memiliki bahasa yang beda.
Kata ‘kamu’ yang disebut disebut orang Medan menjadi kata ‘ko’ bukanlah kata yang diambil dari Bahasa daerah. Medan memiliki bahasa sendiri. Bahas Medan adalah Bahasa Indonesia yang memiliki logat ke Medan-an.
Seperti masyarakat ibukota yang memiliki bahasa gaul, begitu pula masyarakat Medan dan sekitarnya pun menggunakan bahasa gaul, bahasa yang digunakan dalam pergaulan. Walau pada dasarnya fenomena bahasa gaul di negeri ini sudah mencederai keberadaan bahasa Indonesia.
Istilah bahasa Medan yang patut diketahui yaitu:
- Motor = Mobil
- Kereta = Sepeda Motor
- Pajak = Pasar
- Limpul = Lima Puluh (dipakai untuk menyebut uang Rp 50 atau Rp 50.000)
- Pening = Pusing
- Paten = Hebat
- Kali = Sangat
- Kak = Panggilan untuk orang (perempuan) yang lebih tua atau dituakan
- Bang = Panggilan untuk orang (pria) yang lebih tua atau dituakan
- Uwak = Panggilan sopan untuk orang yang sudah tua
- Pinggir Bang = Untuk memberhentikan sopir angkutan umum
- RBT = Ojek (singkatan dari Rakyat Banting Tulang)
- Bentor = Becak Bermotor
- Minyak lampu = Minyak tanah
- Tepung roti = Tepung terigu
- Selop = Sandal
- Balen = Minta
- Palak = Kesal
- Lasak = Banyak gerak
- Kongsi = Bagi rata
- Pala = Nggak seberapa
- Rupanya = Ternyata
- Sudako = Angkot
- Kede = Warung
- Payah = Susah
- Tenggen = Mabuk karena minuman keras
- Sor = Suka
- Merepet = Marah
- Aci = Boleh
Masih banyak kata lain yang berbahasa Indonesia namun berlogat Medan, yang hanya orang Medan yang bisa menggunakannya. Maka tak jarang jika ada pendatang yang datang ke Medan, atau orang yang keluar Medan akan mendengar kata-kata ini. Uniknya kata-kata ini malah sangat enak didengar dan menjadi daya tarik tersendiri mengenai Kota Medan.
Banyak juga yang meniru kata-kata ini dan membuatnya menjadi percakapan lucu. Meme-meme pun bermunculan yang bahasanya menggunakan Bahasa Medan. Jadi jangan sampai mengira bahwa Medan menggunakan Bahasa Batak dan Melayu. Karena Medan memiliki bahasa tersendiri yang hanya Medan punya.***(CM-E02/Amal Hayati)