
Siapa sih yang belum pernah melakukan donor darah? Bagi yang berumur diatas 17 tahun pasti sudah pernah merasakan rasanya donor darah. Salah satu persyaratan donor darah adalah berumur 17 tahun sampai 60 tahun dengan keadaan sehat. Siapa yang sadar kalau satu kantung/labu darah yang kita sumbangkan, rata-rata bisa menyumbang untuk 3 kehidupan.Selain itu, salah satu syarat donor darah adalah berat tubuh yang sesuai serta tidak mengidap penyakit menular.
Selain ingin membantu orang lain dengan menyumbangkan darah, salah satu manfaat donor darah adalah untuk kesehatan yang lebih baik. Namun, jika hal ini dilakukan tidak sesuai prosedur donor darah juga memiliki efek samping yang membahayakan tubuh manusia. Mungkin setiap manusia yang mengalami pusing, mata berkunang-kunang atau malah merasa mual setelah melakukan donor darah.
Itu adalah sebagian kecil dari efek samping donor darah. Namun selain itu ada beberapa efek samping donor darah yang juga harus diperhatikan sebelum melakukan aksi donor darah. Berikut ini adalah efek samping donor darah yang masih menjadi mitos, diantaranya adalah :
- Terlalu sering melakukan donor darah akan menyebabkan tulang keropos
Jika seseorang yang ingin donor darah, namun masih ragu untuk kesehatan tulangnya. Sebagian orang menganggap bahwa melakukan donor darah akan menyebabkan tulang menjadi lebih cepat keropos.
Alasan ini didasari dengan terlalu sering donor darah, akan menyebabkan tulang belakang bekerja lebih ekstra dan menyebabkan osteoporosis. Tentu saja efek samping yang menyebabkan tulang keropos akibat donor darah tidak benar. Produksi darah tidak akan terganggu jika kondisi pendonor stabil dan sehat saat melakukan donor darah.
- Donor darah menyebabkan pusing dan muntah
Setiap orang yang telah melakukan donor darah pastinya sering mengalami pusing, mual bahkan muntah. Sebenarnya itu bukanlah efek samping dari donor darah melaikan saat pendonor melakukan aksi donor darah dalam keaadaan tekanan darah dibawah nomor atau hipotensi.
Perasaan pusing dan mual sebenarnya merupakan hal yang normal bagi sebagian orang, apalagi untuk orang yang baru pertama kali melakukan donor darah. Jadi, pusing, mual, bahkan muntah bukanlah salah satu efek samping dari donor darah merasa lemas biasanya justru disebabkan karena cemas, bukan karena darahnya kurang.
- Istirahat penuh selama sehari setelah donor darah
Siapa bilang kalau setelah melakukan donor darah harus istirahat penuh selama sehari? Bagi pendonor darah, mengatur asupan makanan setelah donor darah juga dapat mengembalikan keadaaan seperti semula. Memakan makanan penuh nutrisi serta asupan air yang cukup sudah bisa mengembalikan tenaga menjadi normal.
- Donor darah membuat tubuh gemuk?
Tentu saja ini adalah efek samping yang tidak benar. Beberapa orang mengurungkan niatnya untuk mendonoarkan darahnya karena alasan yang satu ini. Terutama bagi kaum wanita yang baru pertama kali donor darah.
Padahal secara teotitis, sebenarnya kegemukan terjadi karena jumlah kalori yang masuk lebih banyak dari yang dikeluarkan. Setelah donor darah, memang disediakan makanan oleh petugas. Namun itu bukan efek samping dari donor darah yang membuat nafsu makan menjadi meningkat melainkan reaksi tubuh untuk mengembalikan serta menyesuaikan diri terhadap volume darah.
- Tertular penyakit akibat donor darah.
Rasa takut yang berlebihan ini biasanya juga sering terjadi dengan pendonor pemula. Mereka merasa cemas dan takut dengan alat yang tidak steril, ataupun darah seseorang yang mudah menular terhadap diri orang lain.
Tentu saja ini tidak akan terjadi karena petugas Palang Merah Indonesia (PMI) selalu mengikuti standarisasi internasional sesuai dengan sesuai PMI Amerika (American Red Cross Blood Services). Petugas PMI juga telah dilatih terlebih dahulu dan jarum yang digunakan harus steril dan sekali pakai.
Dalam hal ini, perlu diketahui bahwa semua kegiatan donor darah dikerjakan oleh PMI, hanya saja mungkin penyelenggara atau sponsornya berbeda-beda
Itu dia beberapa efek samping dari donor darah yang dianggap mitos dari segi kesehatan. Satu tetes darah yang disumbangkan menjadi satu dampak positif serta dapat menyelamatkan nyawa seseorang. Tepat di tanggal 7 April, dunia memperingati hari kesehatan internasional. Kalau terasa berat ataupun ragu untuk membantu orang lain dalam hal kesehatan, minimal membantu diri sendiri untuk tetap sehat.
Uang dapat ditukar dengan makanan, dan darah juga dapat ditukar dengan kehidupan. Ulasan tadi menyimpulkan, tidak ada yang perlu ditakuti untuk donor darah. Dan tidak adalah lagi alasan untuk tidak menjadi pendonor mulai dari sekarang. Lets donate your blood, and lets keep your healty. ***(CM-01/Dela Aria Dahaka)