CERITAMEDAN.COM – Food Start-up Indonesia (FSI) adalah platform yang dibuat oleh Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) sebagai ekosistem terintegrasi untuk subsektor kuliner yang menduduki peringkat utama penyumbang PBD ekonomi kreatif Indonesial. Para pengusaha rintisan (startup) kuliner bisa bergabung dalam ekosistem kuliner yang dibangun Bekraf melalui platform ini. Para startup kuliner Indonesia bukan hanya bisa berkonsultasi dengan mentor, tetapi juga mengetahui informasi investor jaringan Bekraf.
Bekraf sekaligus membuka kesempatan startup kuliner Indonesia untuk mendaftar Demoday FSI 2018 yang terdiri dari expo (27 s.d 29 Juli), mentorship (30 s.d 31 Juli), dan final pitching (1 Agustus). Pendaftaran secara online melalui platform www.foodstartupindonesia.com yang dibuka hingga 26 Juni 2018.
“Kami (Bekraf) akan mengkurasi startup kuliner yang mendaftar Demoday FSI 2018. Pada tahun ketiga penyelenggaraan FSI ini, kami memilih 100 startup terbaik. Demoday FSI membuka peluang startup kuliner untuk memperluas network, scale up melalui mentoring, sekaligus menarik minat investor melalui pitching,” tutur Deputi Akses Permodalan Bekraf, Fadjar Hutomo.
Sosialisasi platform FSI maupun Demoday FSI 2018 diawali di Santika Premiere Dyandra Hotel, Medan hari ini (13/2). Lebih dari 100 satrtup kuliner mengikuti sosialisasi ini. Sosiaolisasi ini akan berlanjut di Sembilan kota lainnya, yaitu Bandung (20/2), Makassar (23/3), Belitung (27/2), Semarang (1/3), Banjarmasin (6/3), Malang (9/3), Yogyakarta (13/3), Surabaya (20/3), dan Mataram (23/3).
“Bekraf hadir di sepuluh kota di Indonesia untuk sosialisai FSI dengan harapan pemerataan informasi dan menjaring startup kuliner bertalenta daerah untuk bergabung demoday FSI 2018,” tambah Fadjar.
Startup kuliner yang mendaftar pada Demoday FSI 2018 perlu memenuhi beberapa kriteria, antara lain usaha kuliner berusia satu hingga tiga tahun, membutuhkan pendanaan tahap awal maupun berkembang, memiliki inovasi, berbasis teknologi, dan berdampak social. Melalui FSI, Bekraf mengharapkan produk kuliner dengan brand Indonesia menjamur bukan hanya di negeri sendiri, tetapi juga di pasar global.
Salah satu top three FSI 2017, Lintang Wuriantari dari Mathcamu, mengungkapkan dampak positif yang dirasakannya setelah tergabung FSI, antara lain dia mengetahui harus dibawa kemana produknya, termotivasi untuk scale up dengan bantuan dan dukungan mentor, sekaligus terbantu promosi nasional maupun internasional.
Sosialisasi FSI di Medan terdiri dari pembukaan oleh DIrektur Akses Non Perbankan Berkaf, Syaifullah; penjelasan FSI, Demoday FSI, dan pitch desk oleh kepala Sub Direktorat Dana Masyarakat, Hanifah Makarim; testimoni Lintang Wurintari dari Matchamu; informasi investasi oleh perwakilan Foodlab Indonesia, Yustinus Agung; dan mini class mentor oleh perwakilan Kelana Rasa, Arie Parikesit.